Kunjungan Kerja Deputi III Bidang Perekonomian Kantor Staf Presiden

Kunjungan Kerja Deputi III Bidang Perekonomian Kantor Staf Presiden


Purwakarta (01/09) Bea Cukai Purwakarta mendapat kunjungan  Deputi III Kantor Staf Presiden Bidang Perekonomian Panutan Sulendrakusuma. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari program Bea Cukai  Purwakarta untuk turut berperan serta dalam upaya mempertahankan dan memulihkan perekonomian nasional di masa pandemi covid-19 melalui program reengineering kawasan berikat yang sudah dijalankan. Program ini memberdayakan kawasan berikat yang sudah ada untuk dapat memproduksi bahan baku APD maupun APD itu sendiri, sehingga kegiatan perekonomian tetap berjalan.


Pada kunjungan tersebut, Panutan Sulendrakusuma melihat secara langsung kegiatan d Kawasan Berikat di wilayah Bea Cukai Purwakarta. Didampingi Kepala Bea Cukai Purwakarta Eko Darmanto, Panutan mengunjungi beberapa Kawasan Berikat diantaranya PT. Indonesia Libolon Fiber System yang memproduksi bahan baku hazmat sebesar 2 juta yard dan PT. Pan Pacific Nesia yang memproduksi APD. 


Seperti kita tahu, pandemi covid-19 ini sangat mengganggu berbagai sektor terutama sektor perekonomian yang jika tidak segera teratasi dapat mengakibatkan resesi. Oleh karena itu pemerintah segera mengambil langkah cepat dengan mengeluarkan program Pemulihan Ekonomi Nasional pada bulan Mei 2020 melalui PP No. 23/2020 dengan menggelontorkan dana sekitar 695 Trilyun yang dialokasikan untuk berbagai sektor diantaranya kesehatan, perlindungan sosial, K/L atau pemda dan insentif usaha.


Sejalan dengan hal tersebut, Bea Cukai Purwakarta melihat bahwa upaya pemulihan ekonomi karena pandemi ini dapat diupayakan salah satunya melalui pemberdayaan Kawasan Berikat (KB). Jumlah kawasan berikat sebesar 1.336 bisa menjadi alat/tools untuk pemulihan ekonomi karena sifat usahanya yang memiliki berbagai jaringan usaha untuk kegiatan subkontrak maupun pemasok lokal yang melibatkan ribuan bahkan jutaan karyawan, yang artinya ada perputaran uang/kegiatan ekonomi yang cukup tinggi. Kawasan Berikat juga memberikan multiplier effect yang cukup signifkan dengan adanya kegiatan ekonomi sektor akomodasi, transportasi, makanan, dan perdagangan.

 

Dari kunjungan ini diharapkan upaya pemulihan ekonomi nasional melalui kawasan berikat dapat direalisasikan mengingat posisi kawasan berikat dengan berbagai jaringan usaha dan multiplier effectnya yang cukup besar, sehingga negara kita tidak perlu mengalami resesi yang sudah di depan mata. 


Selengkapnya

RESPON ARTIKEL INI

Tinggalkan Komentar


Info KPPBC TMP A Purwakarta